Peserta Didik yang kita ketahui bersama sebagai kertas kosong yang bisa kita tulisi sesuai keinginan. Proses pembelajaran berpusat pada guru dimana peserta didik menjadi obyek dalam pembelajaran di kelas, umumnya seringkali metode ceramah digunakan dalam proses KBM, sehingga peserta didik hanya mendengarkan dan jenuh selama KBM Berlangsung.
Kurang memahami karakteristik peserta didik itulah yang menjadi kendala selama ini, pembelajaran yang membosankan sehingga kemampuan peserta didik sulit untuk didapat, begitu pun dengan karakteristik mereka. Karena komunikasi hanya satu arah selama pembelajaran maka KBM menjadi tidak bermakna. Aspek kognitif menjadi menu utama di setiap KBM. Padahal ada aspek lain yang perlu sekali di perhatikan baik itu Afektif dan psikomotorik.
Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Apapun di sekitar kita dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber belajar Peserta Didik, mereka bebas untuk memilih sumber belajar.
Pemikiran dari menuntut menjadi menuntun berubah dari perilaku menjadi salah satu usaha untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, memberikan kebebasan yang bertanggung jawab pada peserta didik untuk membantu menyelesaikan tagihan pembelajaran yang sesuai dengan bakat - minat dan kreatifitasnya, menuntun peserta didik dalam mengembangkan potensi, bakat dan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, melalui kegiatan observasi serta pendekatan individu untuk memaksimalkan dan mengetahui perkembangan dan bakat peserta didik.
Peserta didik terlahir dengan keunikan dan karakter berbeda, menghargainya menjadikan pembelajaran lebih bernakna dan bervariatif.
Pembelajaran sesuai kodrat alam dan kodrat zaman adalah arti dari mendidik sesuai dengan karakternya, sehingga pembelajaran lebih berwarna dan mengkuti perkembangan zaman namun tidak bertentangan dengan konteks sosial budaya serta nilai kemanusiaan.
Melaksanakan rancangan pembelajaran yang menyenangkan dengan berpusat pada peserta didik akan lebih bermakna dan interaktif. Konsep merdeka belajar memberikan kebebasan pada peserta didik untuk mengeksplorasi, baik akademik maupun non akademik pendidik tidak lagi menjadi sumber belajar utama, guru di tantang untuk kebih kreatif.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan berhamba pada peserta didik, budi pekerti menjadi aspek utama dalam mendidikan, memberi dorongan dan motivasi pembiasaan yang baik selalu menjadi teladan.